K-On Ritsu Tainaka

gedget

Senin, 17 Januari 2011

  Pijarku Padam I
   • Reni Erina

Nyaris kubuang asa itu
Ketika kecewa telah begitu sarat
Coba tegakkan lunglai
Dengan paruh hati
Tertinggal di kepingmu
Sudahlah,
Lelah kumengharap
Letih pijarku menguras tangis
Cukupkan
Atau mungkin
Kuharus memelas lagi?
  Amor
   • Zheng Sue Erl

Jangan gulanai aku dengan durja
sebab hingar benar aku direcok rindu
menjauhlah Amor
jangan ganggu aku dengan asmara
Sahabat,
Amor adalah elegi
ia datang bersangu cinta
meniti prominade dari pelangkah
yang babur oleh kabil
Sepagi ini kita hanya mematung
menghitung tetes embun yang sirna
adakah bilangan itu 'kan kembali
Ragu ini menguak
seperti embun yang menguap
lalu kita terdiam seabad
sampai serupa sano
  Sekantong Penuh Cinta Hari Ini
   • Vina Sianipar

Aku hanya punya cinta.
Sekantong penuh cinta pada hari ini.
Kadang lihat sendu
ingin kubagi dua jatah cinta hari ini.
Biar sendu rasakan setengahnya cinta.
Aku hanya punya cinta.
Kukumpulkan dari tiap hempasan
nafas tak sengajamu.
Sekantong penuh cinta pada hari ini.
Kubaringkan lelahku di dadamu.
Lalu, sesaat kusadar ada lubang di situ.
Mungkin luka.
Bekas luka lama.
Hitung-hitunganku bekerja keras.
Kurasa cukup sekantong cinta ini
'tuk tambal luka itu.
Ini, kuberikan padamu saja.
Sekantong cinta.
Tidak kubagi dua.
Sekantong penuh.
Besok mungkin bukan nafasmu,
tapi keringatmu yang akan berikan aku.
Sekantong penuh cinta lagi.
Tenang saja, cinta tak akan habis....
 Kau
   • Reni Erina

Kumohon, bersabarlah
Pada gerah sengat
Yang bakar gelisahmu
Atau
Pada ujung beku yang gigiti sanubarimu
Akan bukit cinta kita
Yang meranggas karenanya
Tunggulah,
Gerimis 'kan turun basahi
Atau titik embun satu-satu 'kan lumuri dahagamu
Meski harus menunggu kerontang berlalu
Kutahu kau 'kan setia
Arungi angkara itu buatku
Lewati kesakitan dengan tulusmu
Bersabarlah,
Mohonku dengan kedua lututku
Kau begitu berarti buatku

Neraka
Panas menghunus
Manusia tegeletak tak berdaya
Merintih sakit panas membara
Menyesal tiada arti
Berbaik tiada guna
Hati mati tnpa di sadari
Sang iblis menari
Menyebarkan kepalsuan
Menari menyuguhkan keludahan
Disanka kesenangan
Namaun hanya kesakitan
Penjaga neraka membara
Membuang bahan bakar neraka
Wajah bergit tnapa rasa
Tada ampun tiada kata
Manusai bergelimut cari hati
Hilang musnah hati berduri
Kesengsaraan manusai panas terasa
Darah,nanah santapan manusia.


Seorang muslim
Anti kekerasan
Anti permusuhan
Dan berbagai anti
Dari kehinaan
Aku hanya brjalan pda jalanku
Menyembah ynga ESA
Tunduk pada pemerintah
Meningkatkan larangan
Cuma itu
Wajah tidak rakus
Tidak bohong atau meras sok
Sok jago
Sok hebat
Sok mampu
Mengapa harus sok?



Sura mayat
Jeritan si bangkai
Menahan sakit yang parah
yang Tang tiada terkira
yang belum telihat oleh mata
yang belum terlihat oleh manusia
suara mayat terdengar memilukan
oleh sekelo[ok semut dalam tanah
bangkai tercmabuk menakutkan
atas dosa yang di lakukan
yang keluar sempat di sucikan
penghuni tanah ynag basah lembab
menyesal…….
Namu sesalpun tiada gara
Bunga kerinduan berguguran
Berduka atas penghuni kesepian
Yang selalu dalam kegelapan
Tiada sinar yang menrangkan
Seral-seral pohon merasakan
Betapa dahsyatnya penyiksaan tanah.

Minggu, 16 Januari 2011

surga

Mata belum pernah melihat
Kenikmatan menyata
Hati belim pernah merasakan
kau terahasia dari kebenaran


                    Bagimu dituju setiap insan
                    Ada yang dituntas sampai harapan
                    Ada yang terjungkal rayuan setan

Segala macam terpenuhi
Segala macam pesanan
Sang permaisuri menghampiri
Sang bidadari yang belum tercemari
Itu sungguhan yang sangat kecil

                     Itu diberi setiap insan
                     Yang selamat dari lengkeraman
                     Memenuhi tuntutan Tuhan
                     Yang meningkatkan kemadharatan
                     Yang beramal kebaikan
                     Yang berpegang keimanan


             

surga dibawah kaki ibu

Sangat mulia
Mereka merawat menghidupimu
Membesarkan
Engkau cuman mau
Air manis pengkikat hati

              Sungguh berat beban itu
              Sungguh mulia kalau engkau muliakan
              Sungguh hina kalau engkau  durhaka


Sungguh pantas penghargaan sejati
Dari sang maha suci
Surga mangalir
Dari sela kaki mulia ibu yang suci